Artis Bobby Joseph diamankan polisi karena kedapatan memiliki narkoba tembakau sintesis seberat 0,46 gram. Narkoba jenis ini cukup populer di kalangan pesohor. Selain Bobby Joseph, pemain keyboard The Titans Andika Naliputran, komika Fico Fachriza, pemain sinetron Naufal Samudra juga diketahui pernah tersandung kasus narkoba jenis yang sama.
Tembakau sintesis ini juga disebut tembakau gorila karena menimbulkan perasaan “ngefly” seperti tertimpa gorilla. Bagaimana efek tembakau sintetis ini? Dikutip dari laman BNN, tembakau sintesis ini juga disebut tembakau gorila karena menimbulkan perasaan “ngefly” seperti tertimpa gorilla.
Media Asing Kembali Soroti Aceh Terkait Kedatangan Rohingya, Sebut Pemerintah Kekurangan Sumber Daya Halaman 4 Bobby Joseph dan Artis Ini Memakainya, Efek Tembakau Sintesis Seperti Tertimpa Gorila, Picu Kematian Ini Kronologi Artis Bobby Joseph Ditangkap Pakai Tembakau Sintetis, Beli dari Instagram
Dulu Jaksa Bergaji Rp 100 Juta, Pilu Musa saat Istri Kedua Minta Jatah %27Tak Masuk Akal%27: Tapi Baik Halaman all VIDEO Hamas Bongkar Kekejaman Zionis, Rilis Video Tentara IDF Dibunuh Pemerintah Israel Serambinews.com Ditangkap Karena Pakai Tembakau Sintetis, Begini Kronologi Penangkapan Artis Bobby Joseph
Strategi Israel Bombardir Rata Tanah Gaza Malah Jadi Bumerang: Hamas Justru Makin Kuat Halaman 3 Tembakau gorilla ini mudah dikelabui karena biasanya digunakan dengan cara dicampur dengan tembakau rokok. Kemudian dilinting dan dibakar seperti menggunakan ganja, lalu diisap.
Banyak pengguna mengira produk narkotika tersebut seperti obat herbal biasa yang tidak menimbulkan bahaya. Cara ini juga dilakukan untuk menghindari jeratan hukum karena struktur kimia yang berubah ubah pada tembakau sintetis belum tergolong narkotika. Tidak diketahui kapan tembakau gorilla ini mulai beredar dan populer di Indonesia. Namun terbukti sasaran atau target marketnya adalah anak anak dan remaja atau kalangan pelajar dan mahasiswa.
Tembakau gorilla dapat dijual eceran dengan harga yang cukup terjangkau bagi mahasiswa dibanding narkotika jenis sabu dan ekstasi lainnya. Pemasarannya pun saat ini banyak dilakukan secara online melalui media sosial. Efek penggunaan tembakau gorilla atau sinte sebenarnya sangat berbeda dengan efek ganja.
Tembakau sintetis ini bahkan bisa jauh lebih berbahaya dari ganja sesungguhnya. Efeknya terhadap tubuh terkadang hampir tidak bisa diprediksi dan sangat berbahaya. Hal ini dikarenakan struktur kimia kandungan zat psikoaktif dalam sinte yang seringkali diubah ubah oleh produsennya demi mengelabui aparat hukum.
Kebanyakan pengguna tembakau gorilla mungkin mengira bahwa menggunakan tembakau sintetis ini tidaklah terlalu berbahaya dibandingkan narkotika jenis lain yang sudah ada. Namun nyatanya efek sinte pada tubuh justru lebih kuat daripada ganja. Jadi, efek yang ditimbulkan tergantung dari jenis zat psikoaktif yang terkandung dalam sinte dan dapat berbeda dalam tiap seri produk sinte.
Namun kebanyakan pengguna ganja sintetis menyatakan bahwa efek yang mereka rasakan saat menggunakan sinte hampir mirip seperti menggunakan ganja. Mereka mengalami perubahan kesadaran dan merasa terlepas dari kenyataan atau “ngefly”. Ada juga yang mengalami gejala psikosis (gangguan mental) berupa pemikiran delusi, dimana tidak dapat membedakan antara kenyataan dan imajinasi serta keyakinan yang kuat terhadap imajinasi tersebut.
Sedangkan efek kesehatan lainnya adalah gejala detak jantung meningkat, mual dan muntah hebat, merasa cemas, berhalusinasi, merasa bingung, berperilaku kasar atau kekerasan, dan pikiran untuk bunuh diri. Selain efeknya yang berbahaya bagi kesehatan, sinte juga dapat menyebabkan kecanduan pada pemakainya. Pengguna yang telah kecanduan akan mengalami gejala penarikan diri jika ia berusaha ingin berhenti mengkonsumsi sinte atau biasa dikenal dengan istilah sakau.
Gejala penarikan diri yang dialaminya di antaranya adalah sakit kepala, depresi, cemas, dan lekas marah. Over dosis juga dapat terjadi jika terlalu berlebihan dalam penggunaan sinte. Gejala yang dialami dapat lebih berbahaya lagi bahkan secara ekstrem sampai pada kematian.
Over dosis dapat menyebabkan reaksi racun pada tubuh, yang mana tekanan darah menjadi tinggi sehingga suplai darah berkurang, lalu mengalami kejang, kerusakan pada ginjal dan jantung. Akan lebih berbahaya lagi jika terdapat juga bahan kimia lain yang dicampurkan dalam sinte dan tidak diketahui oleh penggunanya. Sinte tergolong narkotika jenis baru atau New Psychoactive Substance (NPS). NPS adalah zat psikoaktif baru yang beredar dan belum diatur dalam undang undang, dibuat untuk menghasilkan efek yang sama dengan zat narkotika yang sudah ada.
Sejak tahun 2017, BNN sudah mencatat sedikitnya terdapat 46 jenis narkotika baru yang mengandung ganja sintetis dan telah dimasukkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 4 tahun 2021 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika. Dalam peraturan ini, ganja sintetis masuk dalam narkotika golongan I. Nama sinte memang tidak terdapat dalam Permenkes, namun hanya nama zat yang terkandung di dalamnya, di antaranya 5 fluoro AKB 48, MAM 2201, FUB 144, AB CHMINACA, AB FUBINACA, dan lain sebagainya. Untuk tembakau gorilla sendiri, kandungan ganja sintetisnya adalah AB CHMINACA. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.